Contoh Program Kerja tahunan BK

Nama                          : Dian Rosdiana
Npm                            :15020002


PROGRAM BK
A.    Rasional
Bimbingan konseling sebagai bagian integral dari proses pendidikan memiliki tanggung jawab yang cukup besar dalam pengembangan kualitas manusia Indonesia yang telah diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional (UU No 20 tahun 2003) yaitu :
1.      beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
2.      berakhlak mulia,
3.      memiliki pengetahuan dan keterampilan,
4.      memiliki kesehatan jasmani dan rohani,
5.      memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri, serta
6.      memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Tujuan tersebut mempunyai implikasi imperatif (yang mengharuskan) bagi semua tingkat satuan pendidikan untuk senantiasa memantapkan proses pendidikannya secara bermutu ke arah pencapaian tujuan pendidikan tersebut.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pendidikan yang bermutu adalah suatu proses yang menghantarkan peserta didik kearah pencapaian perkembangan diri yang optimal. Hal ini karena peserta didik sedang berkembang ke arah kematangan atau kemandirian.Untuk mencapai kematangan tersebut, peserta didik memerlukan bimbingan karena mereka masih kurang memiliki pemahaman atau wawasan tentang dirinya.Perkembangan peserta didik tidak lepas dari pengaruh lingkungan, baik fisik, psikis maupun sosial.Sifat yang melekat pada lingkungan adalah perubahan.
Apabila perubahan yang terjadi itu sulit diprediksi, atau di luar jangkauan kemampuan, maka akan melahirkan kesenjangan perkembangan perilaku peserta didik, seperti terjadinya stagnasi (kemandegan) perkembangan, masalah-masalah pribadi atau penyimpangan perilaku. Upaya menangkal dan mencegah perilaku-perilaku yang tidak diharapkan tersebut dapat ditempuh dengan cara mengembangkan potensi peserta didik dan memfasilitasi mereka secara sistematik dan terprogram untuk mencapai standar kompetensi kemandirian. Hal tersebut senada dengan tujuan bimbingan dan konseling secara umum, yakni membantu peserta didik untuk mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya secara optimal.

Dalam pelaksanaannya, layanan bimbingan dan konseling dapat digunakan suatu pendekatan yaitu pendekatan bimbingan dan konseling perkembangan (Developmental Guidance and Counseling), atau bimbingan dan konseling komprehensif (Comprehensive Guidance and Counseling).Pelayanan bimbingan dan konseling komprehensif didasarkan kepada upaya pencapaian tugas perkembangan, pengembangan potensi, dan pengentasan masalah-masalah konseli. Pendekatan ini menekankan kolaborasi antara konselor dengan para personil sekolah, orang tua peserta didik, dan pihak-pihak terkait lainnya (seperti instansi pemerintah/swasta dan para ahli : psikolog dan dokter). Pendekatan ini terintegrasi dengan proses pendidikan disekolah secara keseluruhan dalam upaya membantu para peserta didik agar dapat mengembangkan atau mewujudkan potensi dirinya.
Pengelolaan program bimbingan konseling yang baik merujuk pada pedoman kurikulum dan akan lebih ideal jika dalam pelaksanaannya berdasarkan kondisi objektif yang berkaitan dengan kebutuhan nyata di sekolah, sehingga program yang dilaksanakan merupakan sebuah program bimbingan dan konseling yang realistik dan layak untuk diimplementasikan. Rumusan sebuah program bimbingan konseling didasarkan pada : temuan objektif dilapangan, analisis empirik yang ditinjau dari analisis kebutuhan peserta didik yakni Analisis Tugas Perkembangan (ATP), Alat Ungkap Masalah (AUM), Sosiometri, Analisis Hasil Belajar, penyesuaian program berdasarkan visi dan misi sekolah, serta pelibatan personil pelaksana mitra. Dari rumusan tersebut, diharapkan kebutuhan konseli dapat terakomodasi dan terfasilitasi untuk mengembangkan potensi yang dimiliki.
Berdasarkan uraian di atas maka disusunlah program bimbingan dan konseling untuk kelas VI SD 2 Sinar Mulya , sehingga kegiatan bimbingan dan konseling dapat dilaksanaan sesuai program yang telah ditetetapkan.
B. Visi dan Misi
1. Visi
a. Visi Sekolah
“Menjadi Sekolah yang Prestatif, Estetis dan Religius”
b. Visi Bimbingan dan Konseling
”Mewujudkan perkembangan diri peserta didik secara optimal sesuai dengan karakteristik yang dimilikinya”.
2. Misi
a. Misi Sekolah
1) Meningkatkan kualitas pembelajaran dan pelayanan pendidikan.
2) Mengembangkan keterampilan khusus sesuai dengan potensi daerah.
3) Membekali siswa dengan keterampilan yang selaras dengan perkembangan teknologi.
4) Mengembangkan potensi dan minat siswa dalam bidang seni dan olah raga.
5) Menumbuhkembangkan pelaksanaan kegiatan-kegiatan keagamaan.
6) Meningkatkan keterampilan, kinerja guru dan tenaga kependidikan lainnya.
7) Mendorong seluruh sivitas akademika dan masyarakat agar berperan aktif dalam menciptakan suasana sekolah yang kondusif demi tercapainya visi sekolah.
b. Misi Bimbingan dan Konseling
”Mengembangkan sikap dan keterampilan yang dibutuhkan peserta didik dalam mewujudkan prestasi belajar, baik prestasi akademik, moral, sosial maupun keagamaan”.

C.    Deskripsi Kebutuhan
Program bimbingan dan konseling untuk kelas VI SD 2 Sinar Mulya disusun berdasarkan pertimbangan terhadap tugas-tugas perkembangan siswa SD yang, yaitu peserta didik membutuhkan :
·         Kemampuan untuk mengenal karakteristik pribadinya yang menyangkut moral, intelektual dan emosional.
·         Kemampuan untuk mengenal lingkungan yang menyangkut nilai-nilai budaya masyarakat, lingkungan pendidikan dan lingkungan kerja.
·         Kemampuan untuk mengarahkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan lingkungan.
·         Kemampuan untuk mengembangkan sikap positif terhadap diri dan lingkungannya.
·         Kemampuan untuk dapat menerima perbedaan pendapat dengan orang lain.
·         Kemampuan untuk memiliki rasa tanggung jawab terhadap diri dan lingkungannya.
·         Kemampuan untuk dapat mengembangkan keterampilan hubungan antar pribadi.
·         Kemampuan untuk dapat melaksanakan keterampilan belajar secara efektif.
·         Kemampuan untuk dapat menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikannya.
·         Keterampilan dan kemampuan dalam melaksankan proses belajar efektif dan menghadapi ujian.

D.    Tujuan
Tujuan Bimbingan dan Konseling yang diselenggarakan di SD 2 Sinar Mulya, yaitu:
·         Membantu peserta didik memahami, menerima, mengarahkan dan mengembangkan minat, bakat dan kemampuannya seoptimal mungkin.
·         Membantu peserta didik menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
·         Membantu peserta didik merencanakan kehidupan masa depannya yang sesuai dengan tuntutan pada saat ini maupuan pada saat yang kan datang.
·         Berdasarkan standar kompetensi kemandirian peserta didik, program yang dikembangkan memiliki tujuan sebagai berikut :

E.     Komponen Program
Lingkup program bimbingan dan konseling yang akan aplikasikan terdiri dari empat komponen layanan sebagai berikut.

No
Komponen program
Pengertian
Tujuan
Fokus pengembangan
1.
Layanan Dasar
Proses pemberian bantuan kepada seluruh siswa melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur.
Membantu siswa mengembangkan perilaku efektif dan keterampilan hidup yang mengacu pada tugas perkembangannya.
Layanan bimbingan belajar, bimbingan sosial, bimbingan pribadi, dan bimbingan karir.
2.
Layanan Responsif
Pemberian bantuan kepada siswa yang menghadapi kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera karena akan menghambat pencapaian tugas perkembangan.
Membantu memahami kebutuhan yang dirasakan sangat penting oleh siswa saat ini.
Bergantung kepada masalah atau kebutuhan siswa.
3.
Perencanaan Individual
Bantuan kepada siswa agar mampu merumuskan dan melakukan aktifitas yang berkaitan dengan perencanaan masa depan.
Upaya memfasilitasi siswa untuk merencanakan, memonitor, dan mengelola rencana pendidikan, karir dan pengembangan sosial pribadi oleh dirinya sendiri.
Berkaitan erat dengan pengembangan aspek akademik, karir dan sosial pribadi.
4.
Dukungan Sistem
Kegiatan manajemen, tata kerja, infrastruktur (misalnya teknologi informasi dan komunikasi), dan pengembangan kemampuan profesional guru BK secara berkelanjutan, yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada konseli atau membantu kelancaran perkembangan konseli.
Memantapkan, memelihara dan meningkatkan program bimbingan secara menyeluruh melalui perkembangan profesional.
Networking, kegiatan manajemen, riset dan pengembangan

Ø  Bidang layanan bimbingan dan konseling
Berdasar pada keunikan, potensi dan ragam masalah individu, bidang layanan bimbingan dan konseling  terdiri dari empat jenis bidang layanan, yaitu sebagai berikut.
1.      Bimbingan Pribadi, yaitu jenis bidang layanan BK yang secara khusus memfasilitasi peserta didik (klien) dalam mengetahui, memahami, menerima, mengarahkan, dan mengembangkan diri secara optimal, menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu cakap, kreatif, mandiri, serta bertanggung jawab, memiliki kesadaran diri, mengembangkan sikap positif, membuat pilihan secara tepat dan efektif.
2.      Bimbingan Sosial, yaitu jenis bidang layanan BK yang secara khusus memfasilitasi peserta didik agar mereka mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosial yang dilandasi akhlak mulia, empati, respek, menghargai orang lain, mengembangkan keterampilan hubungan antar pribadi, dapat menyelesaikan konflik dan bertanggung jawab.
3.      Bimbingan Belajar, Dalam bidang bimbingan belajar, pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa mengembangkan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai pengetahuan dan keterampilan, serta menyiapkannya untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi.
Ø  Tujuan bidang layanan bimbingan belajar:
a.       Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupan-nya di masa yang akan datang.
b.      Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki peserta didik secara optimal.
c.       Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya.
d.      Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.

Ø  Fungsi layanan bimbingan dan konseling
Program layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan memiliki beberapa fungsi sebagai berikut.
1.      Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi layanan BK dalam rangka meningkatkan pemahaman seluruh civitas akademika SD dan pihak-pihak terkait lainnya sesuai dengan keperluan pengembangan potensi peserta didik. Fungsi ini meliputi pemahaman diri dan lingkungan seluruh civitas akademika SD serta lingkungan “yang lebih luas”.
2.      Fungsi Pencegahan, yaitu fungsi layanan BK dalam rangka mengupayakan agar peserta didik terhindar dari berbagai masalah yang berpotensi mengganggu, menghambat atau menimbulkan kesulitan-kesulitan dalam proses pencapaian perkembangannya.
3.      Fungsi Perbaikan, fungsi layanan BK membantu peserta didik/konseli yang bermasalah agar dapat memperbaiki kekeliruan berfikir, berperasaan, berkehendak, dan bertindak. Konselor atau guru bimbingan dan konseling melakukan memberikan perlakuan terhadap konseli supaya memiliki pola fikir yang rasional dan memiliki perasaan yang tepat, sehingga konseli berkehendak merencanakan dan melaksanakan tindakan yang produktif dan normatif.
4.      Fungsi penyaluran, fungsi layanan BK membantu konseli merencanakan pendidikan, pekerjaan dan karir masa depan, termasuk juga memilih program peminatan, yang sesuai dengan kemampuan, minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadiannya.
5.      Fungsi Pengembangan, fungsi layanan BK menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli melalui pembangunan jejaring yang bersifat kolaboratif.
6.      Fungsi Penyesuaian, fungsi layanan BK membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan diri sendiri dan dengan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
7.      Fungsi Pemeliharaan yaitu fungsi layanan BK membantu peserta didik/konseli supaya dapat menjaga kondisi pribadi yang sehat-normal dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya.
8.      Fungsi Adaptasi yaitu fungsi layanan BK membantu para pelaksana pendidikan termasuk kepala satuan pendidikan, staf administrasi,dan guru mata pelajaran atau guru kelas untuk menyesuaikan program dan aktivitas pendidikan dengan latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan peserta didik/konseli.
9.      Fungsi Fasilitasi yaitu fungsi layanan BK memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh aspek dalam diri  konseli.
10.  Fungsi penyembuhan yaitu fungsi layanan BK yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar maupun karier. Teknik yang digunakan adalah konseling, dan remedial teaching.

Ø  Strategi
Strategi pelaksanaan komponen-komponen yang telah dipaparkan diuraiakan sebagai berikut.
1.      Strategi Layanan Dasar
a.       Bimbingan Klasikal, layanan bimbingan diberikan kepada peserta didik secara terprogram. Kegiatan ini dilaksanakan dengan melakukan kontak langsung dengan para peserta didik di kelas. Kegiatan bimbingan kelas ini bisa berupa diskusi kelas atau brain storming (curah pendapat).
b.      Layanan Orientasi, merupakan suatu kegiatan yang mengarahkan peserta didik untuk dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah baru. Layanan orientasi dilaksanakan pada awal program tahun pelajaran baru.
c.       Layanan informasi, pemberian informasi tentang berbagai hal yang dipandang bermanfaat bagi peserta didik melalui komunikasi langsung maupun tidak langsung (melalui media cetak maupun elektronik, seperti: buku, brosur, leaflet, majalah, dan internet).
d.      Bimbingan Kelompok, Konselor memberikan layanan bimbingan kepada siswa melalui kelompok-kelompok kecil (5 s.d. 10 orang). Bimbingan ini ditujukan untuk merespon kebutuhan dan minat para siswa. Topik yang didiskusikan dalam bimbingan kelompok ini, adalah masalah yang bersifat umum (common problem) dan tidak rahasia, seperti : cara-cara belajar yang efektif, kiat-kiat menghadapi ujian, dan mengelola stress.
e.       Aplikasi Instrumen, merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang pribadi peserta didik, dan lingkungan peserta didik. Pengumpulan data ini dapat dilakukan dengan berbagai instrument, baik tes maupun non tes.

2.      Strategi Layanan Responsif
a.       Konseling Individual atau Kelompok : kegiatan ini dilakukan untuk membantu para siswa yang mengalami kesulitan, mengalami hambatan dalam mencapai tugas tugas perkembangannya.
b.      Referal : Layanan referal dilakukan apabila permasalahan siswa diluar batas wewenang konselor untuk menangani.
c.       Konsultasi: Konselor memberikan layanan konsultasi kepada guru, orang tua, atau pihak pimpinan sekolah dalam rangka membangun kesamaan persepsi dalam memberikan bimbingan kepada para siswa.
d.      Kunjungan rumah: kegiatan untuk memperoleh data atau keterangan tentang peserta didik tertentu yang sedang ditangani, dalam upaya mengentaskan masalahnya, melalui kunjungan kerumahnya.
e.       Konferensi kasus : Kegiatan untuk membahas permasalahan peserta didik  dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan peserta didik. Pertemuan konferensi kasus ini bersifat terbatas dan tertutup.

3.      Strategi Layanan Perencanaan Individual
Guru  BK membantu peserta didik menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya berdasarkan data atau informasi yang diperoleh tentang dirinya atau informasi tentang pribadi, sosial, pendidikan dan karir. Pelayanan perencanaan individual ini dilakukan melalui layanan penempatan dan layanan pembelajaran.



4.      Strategi Dukungan Sistem
a.      Pengembangan profesi: konselor secara terus menerus berusaha untuk ”men-update” pengetahuan dan keterampilan melalui in-service training, aktif dalam organisasi profesi, atau melanjutkan studi ke program pendidikan yang lebih tinggi.
b.      Manajemen Program: Suatu program layanan bimbingan dan konseling tidak mungkin akan tercipta pada sekolahan, terselenggara, dan tercapai bila tidak memiliki suatu sistem pengelolaan (manajemen) yang bermutu, dalam arti dilakukan secara jelas, sistematis, dan terarah.
c.      Riset dan pengembangan: melakukan penelitian, mengikuti kegiatan profesi dan mengikuti aktivitas peningkatan profesi serta kegiatan pada organisasi profesi.

Ø  Asas bimbingan dan konseling
a.       Asas Kerahasiaan yaitu asas layanan yang menuntut konselor atau guru bimbingan dan konseling merahasiakan segenap data dan keterangan tentang peserta didik/konseli, sebagaimana diatur dalam kode etik bimbingan dan konseling.
b.      Asas Kesukarelaan, yaitu asas kesukaan dan kerelaan peserta didik/konseli mengikuti layanan yang diperlukannya.
c.       Asas  Keterbukaan yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan konseling yang bersifat terbuka dan tidak berpura-pura dalam memberikan dan menerima informasi.
d.      Asas Keaktifan yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan konseling kepada peserta didik/konseli memerlukan keaktifan dari kedua belah pihak.
e.       Asas Kemandirian yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan konseling yang merujuk pada tujuan agar peserta didik/ konseli mampu mengambil keputusan pribadi, sosial, belajar, dan karir secara mandiri.
f.       Asas Kekinian yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan konseling yang berorientasi pada perubahan situasi dan kondisi masyarakat di tingkat lokal, nasional dan global yang berpengaruh kuat terhadap kehidupan peserta didik/konseli.
g.      Asas Kedinamisan yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan konseling yang berkembang dan berkelanjutan dalam memandang tentang hakikat manusia, kondisi-kondisi perubahan perilaku, serta proses dan teknik bimbingan dan konseling sejalan perkembangan ilmu bimbingan dan konseling.
h.      Asas Keterpaduan yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan konseling yang terpadu antara tunjuan bimbingan dan konseling dengan tujuan pendidikan dan nilai – nilai luhur yang dijunjung tinggi dan dilestarikan oleh masyarakat.
i.        Asas Keharmonisan yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan konseling yang selaras dengan visi dan misi sekolah, nilai dan norma kehidupan yang berlaku di masyarakat.
j.        Asas Keahlian yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan konseling berdasarkan atas kaidah-kaidah akademik dan etika profesional, dimana layanan bimbingan dan konseling hanya dapat diampu oleh tenaga ahli bimbingan dan konseling.
k.      Asas Tut wuri handayani yaitu suatu asas pendidikan yang mengandung makna bahwa konseloratau guru bimbingan dan konseling sebagai pendidik harus memfasilitasi setiap peserta didik/konseli untuk mencapai tingkat perkembangan yang utuh dan optimal.

Ø  Sasaran layanan bimbingan dan konseling
Sasaran umum dari layanan BK ini adalah seluruh civitas akademika SD 2 Sinar Mulya Adapun sasaran khusus dari layanan BK ini adalah peserta didik yang mengalami kesulitan belajar (under achiever) suatu keadaan dimana kemampuan siswa tidak sama dengan prestasi yang siswa miliki, biasanya prestasi pada anak yang mengalami underachiever akan lebih rendah dibandingkan dengan potensi atau kemampuannya.

F.     Rencana Operasional
Rencana kegiatan yang diperlukan untuk menjamin program bimbingan dan konseling dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Rencana Operasional Terlampir.

Program Tahunan (PROTA) merupakan rencana penetapan alokasi waktu satu tahun untuk mencapai tujuan (KI dan KD) yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu diperlukan agar seluruh kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh sisiwa.

Di dalam Program Tahunan juga terdapat program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, berisi tentang garis-garis besar yang hendak dicapai dalam satu tahun dan dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan program ini perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran dimulai, karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-progran berikutnya, yakni program semester, mingguan dan harian serta pembuatan silabus dan sistem penilaian.

G. Pengembangan Tema / Topik
Tema/Topik
Bimbingan Klasikal
·         pengembangan satuan layanan
  1. Topikpermasalahan                             : kesulitan belajar under achiever
  2. Bidang Bimbingan                              : belajar
  3. Jenis Layanan                                      : Bimbingan individu
  4. Fungsi Layanan                                   : penyembuhan
  5. Tujuan Layanan                                  :agar siswa memiliki kemampuan yang sesuai dengan potensi yang dimilikinya
  6. Sasaran Layanan                                 : peserta didik
  7. Materi                                                  : Terlampir
  1. Metode                                                : ekspositori
  2. Tempat Penyelenggaraan                    : ruang kelas
  3. Waktu                                                             : 1 X 45 Menit
  4. Hari, Tanggal                                      : senin 25 Desember 2017
  5. Pelaksanaan Layanan                          : Guru BK
  6. Pihak Yang Disertakan                       : -
  7. Alat Dan Perlengkapan                       : Buku, Bulpoin, Papan Tulis
  8. Media                                                  : Laptop
P.      Uraian Kegiatan                                  :

Tahap
Kegiatan
Kegiatan awal
a.       Mengucapkan salam , berdoa,  memeriksa kondisi kelas
b.      Menyampaikan judul materi yang akan dibahas
c.       Menyampaikan tujuan mengapa materi disampaikan
d.      Apersepsi : siswa diajak tanya jawab yang mengarah pada materi
Kegiatan inti
a.       Peserta didik disuruh membagi diri dalam kelompok untuk berdiskusi menjawab pertanyaan seputar materi.
b.      Peserta didik diajak permainan, sebelum melanjutkan   kegiatan  supaya keadaan didalam kelas tidak tegang.
c.       Peserta didik diajak untuk menyimak materi mengenai “ meningkatkan disiplin waktu
Kegiatan penutup
a.       Peserta didik disuruh untuk menyimpulkan dari materi yang disampaikan
b.      Guru pembimbing memberikan pertanyaan secara acak kepada peserta didik untuk mengetahui sejauh mana peserta didik paham akan materi yg telah disampaikan.
c.       Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam dan doa.

Q.    Rencana tindak lanjut                        :
a)      Penilaian Proses               
Dilakukan dengan cara observasi dan mengamati aktivitas siswa selama kegiatan layanan berlangsung.
b)      Penilaian Hasil
Evaluasi dilakukan secara lisan, yaitu mengajukan pertanyaan langsung pada siswa.
c)      Tindak lanjut
Bekerjasama dengan pihak bimbingan dan konseling serta kepala sekolah sebagai penanggung jawab, untuk merancang pelaksanaan interview.

                                                                                    Pringsewu, 26 Desember 2017


                                                                                  Mengetahui, Guru BK/Wali Kelas

                                                                                 
                                                                                                Dian Rosdiana

G.    Evaluasi untuk memberikan informasi proses dan hasil
Dengan evaluasi proses dapat diketahui kesesuaian antara perencanaan dengan kenyataan, dan indikator-indikator kemajuan yang dicapai pada suatu tahap pelaksanaan tertentu; dengan evaluasi hasil (evaluasi sumatif) dapat diketahui hasil-hasil akhir dari produk implementasi program. Tanpa evaluasi, kemungkinan proses dan hasil yang bermanfaat sulit diukur secara ilmiah. Sebagaimana dikemukakan, proses dan hasil-hasil tersebut diperoleh melalui kegiatan yang terencana, kontinyu dan sistematis untuk mencapai suatu pola perilaku atau kebiasaan baru yang lebih baik dan perkembangan yang berkelanjutan. Keadaan demikian memerlukan informasi tentang proses dan kemajuan yang dicapai setiap waktu, dan informasi demikian diberikan oleh evaluasi proses, evaluasi formatif, sumatif dan dampak keseluruhan program. Adapun aspek yang dievaluasi dalam proses maupun hasilnya, antara lain :
·         Kesesuaian antara program dengan pelaksanaan.
Dalam aspek ini dievaluasi mengenai relevansi program dengan kebutuhan peserta didik dengan struktur dengan komponen program; kesesuaian antara program bimbingan dan konseling di Kelas VI SD 1 Naringgul Tahun Akademik 2016/2017.
·         Keterlaksanaan program;
Keterlaksanaan program dievaluasi dalam dimensi :
1.      waktu pelaksanaan apakah tepat dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah diprogramkan;
2.      alokasi waktu yang telah direncanakan, cukup, kurang atau berlebih;
3.      materi yang disampaikan, sesuai dengan yang dibutuhkan oleh peserta didik, atau ada materi yang perlu ditambahkan
4.      Pelaksana kegiatan layanan bimbingan.

·         Hambatan-hambatan yang dijumpai :
Hambatan yang muncul selama pelaksanaan program dan dianalisis yang menjadi faktor penyebabnya serta bagaimana agar dalam pelaksanaan program berikutnya hal itu dapat diminimalisir.
·         Dampak pelayanan bimbingan terhadap proses pembelajaran.
·         Perubahan kemajuan peserta didik.
Perubahan kemajuan peserta didik dilihat pada saat sebelum dan sesudah mengikuti layanan bimbingan. Evaluasi bimbingan dan konseling lebih bersifat “penilaian dalam proses” dilakukan dengan cara berikut ini :
1.      Mengamati partisipasi dan aktivitas peserta didik kelas VI dalam mengikuti kegiatan layanan bimbingan dan konseling.
2.      Mengungkapkan pemahaman peserta didik atas materi-materi yang disajikan atau masalah yang dihadapinya
3.      Mengungkapkan kegunaan pelayanan bagi peserta didik sebagai hasil dari partisipasi / aktivitasnya dalam kegiatan pelayanan bimbingan
4.      Mengungkapkan minat peserta didik tentang perlunya pelayanan bimbingan lebih lanjut
5.      Mengamati perkembangan peserta didik dari waktu ke waktu dalam aktivitasnya di lingkungan sekolah.
6.      Mengungkapkan kelancaran proses dan suasana penyelenggaraan kegiatan pelayanan



Comments

Popular posts from this blog

Contoh Laporan Hasil Observasi Anak SD

PENGERTIAN KARIR DAN BIMNINGAN KARIR

Contoh Proposal